Kisah Dramatik Keluarga Ibrahim yang Melegenda

Dok/Foto:Karnoto

Sebagian orang melihat kisah keluarga Nabi Ibrahim hanya pada ending atau cerita klimaksnya, yaitu momen detik detik Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya yang bernama Ismail sebelum akhirnya Allah gantikan dengan hewan qurban.

Cerita anti klimaks itu berat banget untuk kita maka saya pun ingin mencari episode cerita keluarga Ibrahim pada bagian yang bisa kita contoh dengan level kita.
Saya ingin mendapat cerita utuh keluarga Nabi Ibrahim karena ternyata kisah keluarga ini hampir tiap episode kehidupanya penuh dramatik. Mulai dari Sarah, istri pertamanya yang konon dia wanita cantik kedua setelah Hawa, istri Nabi Adam.
"Cantiknya seperti apa ya Hawa dan Sarah? Kita melihat Princess Dubai aja sudah dibuat terpesona, apalagi ini dua wanita disebut-sebut sebagai wanita tercantik di dunia," gumam saya dalam hati.
Ada cerita kecemburuan Sarah kepada Stii Hajar, istri kedua Nabi Ibrahim pasca Hajar memiliki keturunan yang kita ketahui bernama Ismail.
Untuk meredam konflik dan atas perintah Tuhan, Nabi Ibrahim mengasingkan Siti Hajar dan anak mungilnya yaitu Ismail ke sebuah tempat entah barantah, tidak ada air, tidak ada penduduk, tidak ada "kehidupan".
Jangankan minta berteduh ke tetangga, atau cari tetangga yang bisa dcurhati tentang apa yang dia hadapi, sekadar air minum pun tidak ada. Tidak ada program Jumat Berkah bagi bagi nasi oleh komunitas saat itu.
Siti Hajar, perempuan
hebat
, teguh, ikhlas dan sabar. Dia hadapi semua itu dengan penuh kepasrahan yang kemudian Allah lalu turunkan keajaiban air zam zam yang keluar dari ujung jari kaki Ismail bayi.
Zam - zam, air "keramat" yang daya tarik dan kesuciannya terjaga sampai sekarang. Bahkan zam - zam pernah dijadikan merek air mineral di Indonesia walupun akhirnya kalah saing dengan Aqua.
Soal Aqua nanti saya ceritakan pada lain waktu karena kebetulan saya sempat bertemu dan mengenal Vice Presiden PT Golden Missipi, perusahaan yang memproduksi di air.
Kembali ke cerita keluarga Nabi Ibrahim. Tadi sampai mana ya? Oh ya sampai Siti Hajar. Jadi didikan Ibu Siti Hajar memang luar biasa, perempuan yang berhasil mendidik Ismail menjadi anak yang berkarakter.
Siti Hajar mondar mandir cari air dan apa yang dilakukan Siti Hajar menjadi salah stlatu bagian ritual Ibadah Haji. Selain ada ritual lempar kerikil sebagai simbol perlawanan terhadap setan yang dengan gigihnya menggoda keluarga Ibrahim sampai akhirnya mereka gagal.
Coba Anda visualisasikan apa yang dialami Siti Hajar dan disaring supaya dapat intisari atau pesan moral kisah Siti Hajar. Dari keluarga Nabi Ibrahim inilah ada ritual ibadah haji, salah satunya berqurban.
Kita yang posisinya Ayah dan suami juga bisa belajar dari nabi Ibrahim. Lihat cara dia membangun demokrasi untuk keluarganya. Ketika ada perintah menyembelih, Ibrahim tidak langsung main sikat tapi dia ajak dialog dulu Ismail.
Dan dari Ismail lah akhirnya kita mendapatkan tips menyembelih hewan qurban. Ismail meminta agar Nabi Ibrahim menggunakan pisau yang tajam, menyingsingkan baju agar bajunya tidak terciprat darahnya ketika disembelih dan lain lainnya.
Jadi, basic parenting dalam keluarga Nabi Ibrahim sangatlah kental, baik dari sisi Siti hajar, Ismail, Sarah maupun Nabi Ibrahim sendiri.

Posting Komentar

advertise