Gadis Pembuat Kopi yang Lulus Sekolah



Sejak kelas satu MTs, dia sudah bisa buatkan kopi, ngerik kalau saya masuk angin dan buatkan makanan dan nyuapin untuk tiga adik laki - lakinya. Adik - adiknya sering ngeledek dia dengan panggilan Ka Rose, terutama kalau dah muncul taringnya karena kesel ke adik laki - lakinya, ha ha ha.

"Kak, Kopi" itulah kalimat yang sering ia dengar dari saya. Dia juga anak yang paling tahu dan merasakan perjalanan hidup kami, mulai dari Kota Serang, Brebes, Jakarta, Tangerang sampai balik lagi ke Serang.

Sekolah TK ia selesaikan di tiga sekolah dengan tiga konsep, pertama TK Khalifah dengan konsep entrepreneurship, TK Peradaban dengan konsep multiple intelligences dan TK Muhammadiah dengan konsep Muhammadiahnya.

Ijazah SD sempat menginap beberapa bulan di sekolah meski dia lulus sebagai peringkat pertama. dia juga nyaris tidak diterima di sekolah yang sekarang akan dia tinggalkan.

Prestasi akademiknya di sekolah yang akan dia tinggalkan memang naik turun, pernah rengking satu di kelas, pernah masuk dua besar satu sekolah yang jumlah siswanya 350 siswa.

Walupun pada detik - detik kelulusanya dia ngedrop jauh, jauh banget tapi saya dan istri tak persoalkan itu, biarkan dia berfikir sendiri dan menuliskan cerita hidupnya sendiri.

Kini dia lulus dari sekolah ditingkat pertama dan bersiap - siap melangkah ke sekolah atas, menuliskan kisah hidup selanjutnya. Kami tidak tahu masa depan dia akan jadi apa.
Dari hasil tes IQ, dia diarahkan nanti kuliah jurusan Psikologi. Dan dia mengungkapkan bahwa arahan itu sesuai dengan kecenderungannya.

Memang dalam Gen dia ada dua kutub mewarisi saya dan emaknya.
Dia bisa fisika, matematika dan ilmu hitung hitungan tapi juga punya jiwa seni. Selamat berjuang menuliskan sejarah hidup selanjutnya.

Terima kasih Bu Dian Yankyang, Owner Rumah Rias DianYankYank yang sudah memoles dua perempuan kami. Semoga ada keberkahan, aamiin

Posting Komentar

advertise