Pasti Ada Nikmat yang Terkurangi







Rumus hidup itu sebenarnya simple banget dan rumus yang akan saya tulis itu pasti dialami semua orang termasuk saya. Jadi, begini rumus hidup ternyata. "Pada setiap nikmat yang kita dapatkan maka akan ada nikmat lain yang terkurangi" simple banget !

Ketika kita mendapatkan kenikmatan harta maka akan ada nikmat lain yang terkurangi, apakah itu waktu kebersamaan dengan anak - anak yang berkurang, waktu bersosialisasi yang minim dan lainnya.
Ketika seseorang mendapatkan kenikmatan popularitas maka nikmat kebebasan terkurangi. Artinya seseorang tidak bisa leluasa melakukan sesuatu yang orang biasa bisa lakukan dan itu buat orang popular adalah kenikmatan yang luar meski bagi orang biasa itu hal biasa.
Dan hal seperti itu sudah seringkali disampaikan para artis, mereka merasa tidak "merdeka" lagi karena dimana mereka berada maka tidak bisa santai, ada yang minta foto, tandatangan dan lain sebagainya, benar - benar tidak nyaman ruang privasinya.
Ketika seseorang bekerja dengan gaji per bulan belasan juta maka pasti akan ada nikmat lain yang dikurang, bahkan dihilangkan, semisal hubungan rumahtangga menjadi buruk karena jarang bertemu, anak - anak tidak mendapatkan dekapan yang utuh karena waktunya tersita untuk pekerjaan.
Atau ketika seseorang menjadi ASN maka juga akan ada nikmat lain yang terkurangi, misal tidak bisa lagi vulgar ngomongin politik dan lain sebagainya.
Termasuk ketika kita diberikan kenikmatan istri cantik maka akan juga kenikmatan lain yang terkurangi. Untuk memastikan rumus hidup ini coba Anda merenung tentang kehidupan Anda sendiri, maka pasti disana akan menemukan rumus hidup ini. Intinya adalah selalau ada yang harus kita tukar untuk mendapatkan kenikmatan lain.
Artinya juga kalau ada nikmat yang dikurangi dalam diri kita maka pasti ada kelebihan nikmat yang orang lain tidak dapatkan. Contoh begini, ketika suami kita bekerja di luar negeri dengan gaji fantastis maka otomatis ada kenikmatan yang terkurangi, yaitu waktu kebersamaan.
Dan ketika kita terkurang nikmat hartanya maka pasti akan ada kenikmatan lain yang dilebihkan dan orang lain tidak memiliki itu, entah anak yang sempurna, istri yang subur dan kebersamaan.
Jadi intinya, rumus hidup ini berlaku untuk semua. Jangankan kita para nabi, ulama dan orang - orang sholeh juga begitu kok. Ga usah khawatir dan bertanya akan keadilan Tuhan.
Coba Anda baca sejarah Nabi Yusuf, dia diberi nikmat kasih sayang dari Ayahnya tapi ada kenikmatan yang dikurangi yang gara - gara ini juga ia dimasukin ke sumur oleh saudaranya karena iri.
Dimasukin ke sumur lalu jadi pejabat, disini dia dapat nikmat lagi tapi ada lagi nikmat yang dikurangi yaitu masuk penjara. Lalu setelah itu dapat nikmat lagi, dikurangi nikmat yang lainnya dan begitu seterusnya.
Dan kita dalam konteks kehidupan kita, pasti siklusnya juga begitu. Diberi nikmat lalu ada nikmat lain yang dikurang. Ada nikmat yang dikurangi otomatis ada nikmat yang dilebihkan untuk kita. Tuhan pasti adil kok! Apa sih adil? Adil itu keseimbangan.
Dia pasti Adil. Cuma mungkin sebagian belum diberi ketajaman untuk mengulik makna dalam kehidupannya sehingga tidak tahu apa nikmat yang dilebihkan dan mana nikmat yang terkurangi, itu saja kok !

Posting Komentar

advertise